330
Hai...!! Aku Fifi, aku seorang Mahasiswi sekaligus santri disalah satu tempat pendidikan daerah Malang. aku menyukai dan memilih kota ini, Jawa Timur yang indah. Indonesiaku. aku baru menginjak semester 2 tahun ini. masih sangat dini untuk seorang mahasiswi hehe.
sore dan pagiku ditemani wanita-wanita sholehah, mereka adalah teman satu kamarku, ada mba Bai, mba Indah, mba Zul, mba qiqi, mba Ihdi, Mba Fidda,masing-masing dari mereka mempunyai kehebatan tersendiri. aku menyukai mereka, meraka super. kami mempunyai kepribadian masing-masing, yang korean, yang kebaratan, yang ke timur tengahan, sampai yang indonesian banget. keren.
malam itu kami sedang asyik dengan kesibukan kami masing masing,kemudian tiba-tiba mba Nai masuk, dia adalah ketua asrama kami. mba Nai langsung duduk dihadapan kami semua. perasaanku tidak enak, "ada apa mba Nai?" tanya mba Fidda. mba nai yang sedari tadi menampakkan ekspresi yang tidak bahagia, membuat kami menghentikan kesibukan kami sejenak. "Teman teman...,entah
ini berita suka atau duka, saya didawuhi bapak untuk menyampaikan pesan
ini kepada kalian, bahwa mulai besok kamar kalian dipindahkan, kamar
ini mau beliau jadikan perpustakaan asrama"itulah sekian kata yang mba nai utarakan kepada kami malam itu. kami melongo. "bapak harap, besok pagi barang-barang kalian sudah dikemas" sambung mba Nai lagi. "terus kita mau dipindahin kemana mba?" tanya mba bai. "kalian akan dipindakan di marhalah marwa. disana ada kamar kosong, cukup untuk kalian tempati".
Esoknya kami langsung mengemaskan barang-barang untuk pindah kamar,setalah semua beres, kami pindah. Anggap saja ini sebagai ta'dzim. kata itu hanya sebagai penenang atas rasa beratnya kami karena dipindahkan. Sampai kami tiba dikamar baru, aku sempat terdiam, ada tv disini. aku khawatir dengan satu benda ditengah kamar baruku ini. tiba-tiba,..
Esoknya kami langsung mengemaskan barang-barang untuk pindah kamar,setalah semua beres, kami pindah. Anggap saja ini sebagai ta'dzim. kata itu hanya sebagai penenang atas rasa beratnya kami karena dipindahkan. Sampai kami tiba dikamar baru, aku sempat terdiam, ada tv disini. aku khawatir dengan satu benda ditengah kamar baruku ini. tiba-tiba,..
"assalamu'alaikum,. ciye kamar baru, waa....ada bonus tipinya lagi enaknyaa haha" tiba-tiba celetuk suara si binta kepada kita, yang baru saja selesai mebereskan barang-barang. perasaan bahagia awalnya kami rasakan, banyak yang mengunjungi kamar kami, melihat bagaimana keadaan kami sebagai kamar yang berpenghuni paling banyak. namun, semakin hari berlalu, banyak kejenuhan yang kami rasakan, bayak diantara kami yang lebih suka berdiam diri di kamar lain, ah mungkin karena kami belum menemukan kenyamanan di kamar ini.
seminggu, dua minggu, tiga minggu sampai satu bulan kami disini, kehidupan kami semakin kurang terpantau, kamar ini memang berada di ujung marhalah marwa yang menjadi sebab kurang terpantaunya kami disini. Ada tv. Barang ini tidak menjadi sahabatku selama disini. Aku benci kebiasaan menonton tv. dan mereka..... membiasakan tv ini menyala.
330
Senin, Pukul 16:30 -Penghujung Marhalah Marwa
Langkahku gontai...
lelah tak pernah menepi...
Kening selalu berembun keringat...
Bintang seakan menari-nari diatas kepala...
Allah, aku sedang lelah.. tolong jangan datangkan kepadaku sebab amarah sekecil apapun.
"Fifi..." sapa mba Na, kamar paling depan marhalah Marwa, aku hanya membalas sedikit senyum. Lelah sekali, ntahlah aku sedang tak ingin diusik walaupun hanya suara lewat. sampai dikamar aku makin dibuat kesal, sesore ini tv masih menyala. aku sudah kepayang lelah. Aku benci kebiasaan itu Allah..., kesalnya aku langsung menegur mereka "Mba, udah sore, mbok ya dimatiin tv-nya, lagian juga ini jatah nderes sore" baru saja menutup mulut mba Ihdi bilang "Apasih anak kecil, dateng-dateng malah langsung ngomel-ngomel, sana mandi! brisik". Allah.....patah hati sekali rasanya, aku pergi meninggalkan mereka, paling tidak aku sudah mengingatkan.
Setelah kejadian itu, aku semakin jarang dikamar, aku jadikan musholla sebagai kamar keduaku. selelah apapun aku, disana bisa istirahat walaupun hanya duduk sebentar. aku lebih nyaman di musholla. Rumah Allah sangat menenangkan. aku sempat melupakan kejadian kemarin, anggap sebagai yaaa.... iklan lewat kali ya. Namun, kejadian itu terulang bukan sekali, dua kali, tapi lebih dari itu. Hingga kesekian kalinya, terjadi sesuatu...
*Tunggu selanjutnya
Terimakasih, dari penjual Tempat tidur anak
BalasHapus